Thursday, July 3, 2014

MANUSIA DAN PENDERITAAN

A. PENGERTIAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata 'derita' yang berasak dari bahasa sansekerta 'dara' yang artinya menahan atau menanggung. Penderitaan adalah menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.

Penderitaan termasuk kedalam realitas kehidupan yang dijalani oleh manusia, penderitaan tidak hanya terdapat dalam batin ataupun hanya penderitaan lahir saja. Namun penderitaan mencakup penderitaan lahir maupun batin. Penderitaan yang dirasakan tergantung dari individu yang merasakannya, terkadang penderitaan yang dirasakan oleh seseorang dirasa berat namun bagi individu yang lain penderitaan itu masih dalam kategori ringan. Maka dari itulah mengapa penderitaan yang dirasakan oleh setiap orang berbeda-beda intensitasnya. 

Sebagian orang menjadikan sebuah oenderitaan sebagai sebuah pemacu atau dorongan untuk bangkit dari penderitaan. Namun tidak banyak juga orang yang memaknai sebuah penderitaan sebagai suatu hal yang sangat buruk yang terjadi dalam hidupnya, sehingga mereka menjadi terpuruk dan berputus asa.

B. SIKSAAN

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani dan dapat juga berupa rohani dan jasmani. Beberapa akibat yang ditimbulkan dari sebuah siksaan adalah sebuah penderitaan, sehingga penderitaan dapat terjadi dari adanya sebuah siksaan yang dilakukan.
Beberapa siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebihan yang tidak pada temoatnya atau disebut dengan phobia. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : Claustraphobia dan agorphobia, gamang, ketakutan, kesakitan, kegagalan.

C. SEBAB-SEBAB PENDERITAAN

Beberapa sebab yang memicu penderitaan, diantaranya :
1. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan ataupun azab. Penderitaan yang dirasakan manusia bisa juga ditimbukan akibat penyakit ataupun azab yang diberikan oleh Tuhan. Namun kita sebagai manusia, hendaknya bersabar dan menjalaninya dengan ikhlas dan tidak banyak mengeluh sehingga seberat apapun akan terasa ringan. 
2. Penderitaan yang muncul akibat perbuatan manusia. Penderitaan yang muncul akibat perbuatan buruk manusia itu sendiri terjadi antara manusia dengan manusia lainnya, namun dapat juga mencakup hubungan antara manusia dan lingkungannya. Bisa dilihat segala bencana alam yang terjadi tidak jarang disebabkan oleh tangan manusia itu sendiri. Kita ambil saja banjir sebagai contohnya. Banjir disebabkan oleh manusianya sendiri yang tidak menjaga kebersihan dan membuang sampah sembarangan, sehingga apa yang dilakukan oleh manusia berimbas kepada manusianya itu sendiri. Itulah bentuk dari kemarahan alam kepada manusia yang tidak dapat menjaga lingkungan dan membuat manusia merasakan penderitaan.

D. PENGARUH PENDERITAAN

Pengaruh yang terjadi dari penderitaan adalah perasaan sedih, kecewa, kekacauan hati dan  pikiran. Tidak dapat dipungkiri lagi jika masih banyak manusia yang merasa jika penderitaan hanya menimbulkan dampak buruk bagi mereka. Namun jika mereka dapat berpikir secara lebih jernih, pederitaan akan membuat meraka menjadi lebih maju dan mempunyai penyemangat. Dimana ada perasaan agar mereka tidak mengalami hal yang sama atau penderitaan yang sama.

E. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN

Penderitaan pasti dialami oleh setiap individu. Namun, jika individu tersebut tidak mencoba berjuang untuk bangkit dari keterpurukan, mereka hanya akan akan merasakan depresi dan kekalutan yang tidak akan berhenti. Salah satu cara untuk terlepas dari keterpurukan adalah dengan cara berjuang dan mencoba bangkit untuk melewati keterpurukan tersebut. Tetapi, ingin berjuang untuk bangkit dari keterpurukan atau tidak, itu tergantung dari individu itu sendiri yang mengalami penderitaan tersebut.
Mencoba lebih dekat dengan Tuhan, selalu berpikir positif dan tetap bersemangat menjalani kehidupan adalah contoh-contoh tindakan untuk terlepas dari hal-hal atau dampak dari suatu penderitaan. Walaupun dirasa tidak mudah untuk bangkit dari penderitaan, namun jika terus berjuang, terus mencoba untuk bangkit pasti akan terlepas dari dampak penderitaan tersebut.


F. CONTOH-CONTOH SIKSAAN
Beberapa contoh dari siksaan, yaitu :
1. Neraka
Jika berbicara tentang neraka, kita pasti akan selalu ingat kepada dosa. Juga terbayang dalam ingatan kita, siksaan yang luar biasa, rasa sakit dan penderitaan yang hebat. Jelas bahwa antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan penderitaan terdapat hubungan yang tak dapat dipishkan satu sama lain. Empat hal itu merupakan rangkaian sebab akibat. Manusia masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara tentang neraka tentu berkaitan dengan dosa. Berbicata tentang dosa juga berbicara tentang keasalahan dan penderitaan. 

2. Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang terjadi akibat menderita suatu penyakit. Rasa sakit ini   dapat menimpat setiap manusia. Orang kaya-miskin, besar-kecil, tua- muda, berpangkat atau rendahan tidak dapat menghindarkan diri dari rasa sakit tersebut. Orang bodoh atau pintar, bahkan dokter sekalipun. Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian peristiwa yang satu dan lainnya tak dapat dipisahkan merupakan rentetan sebab akibat. Karena siksaan, orang merasa sakit, dan orang menderita. Atau sebaliknya, karena penyakitnya yang tak sembuh-sembuh ia merasa tersiksa hidupnya dan mengalami penderitaan.

G. KEKALUTAN MENTAL

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.

Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri lambung.
2. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
 
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1. Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurn.
2. Terjadinya konflik sosial budaya.
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.

Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :

1. kota – kota besar
2. anak-anak muda usia
3. Wanita
4. orang yang tidak beragama
5. orang yang terlalu mengejar materi



DAFTAR PUSTAKA : 
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/tugas-ibd-manusia-dan-penderitaan-minggu3/
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab6-manusia_dan_penderitaan.pdf


Share:

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP


A. PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup didunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup itu bukan muncul dengan seketika atau dalam waktu yang singkat, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataanya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut dengan pandangan hidup.
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya, yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenaranya.
Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang atau sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandanan hidup itu disebut dengan ideologi. Jika organisasi itu organisasi politik, ideologinya disebut dengan ideologi politik.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Keemoat unsur tersebut merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan.
B. CITA-CITA
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut dengan cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan hidup masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Pada umumnya, cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain : cita-cita merupakan keinginan, harapn, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa depan sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkan seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu tergantung dari 3 faktor. 
1. Faktor Manusia
Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita tergantung dari kualitas manusianya. Ada orang yang tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan khayalan saja. Hal demikian banyak menimpa anak-anak muda yang memang senang berkhayal saja, tetapi sulit mencapai apa yang dicita-citakan karena kurang mengukur dengan kemampuannya sendiri. Sebaliknya dengan anak dengan kemauan keras ingin mencapai apa yang ingin dicita-citakannya, cita-cita merupakan inovasi atau dorongan dalam menempuh hidup untuk mencapainya. Cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan satu perjuangan hidup yang bila berhasil akan menjadikan dirinya puas.
2. Faktor Kondisi
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang mengntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita, sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi merintangi tercapainya suatu cita-cita.
3. Faktor Tingginya Cita-cita
Faktor tingginya cita-cita yang merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita. Memang ada anjuran agar seseorang menggantungkan cita-citanya setinggi bintang dilangit. Tetapi bagaimana faktor manusinya, mampukah yang bersangkutan mencapainya? Demikian juga faktor kondisi memungkinkannya hal itu. Apakah dapat merupakan pendorong atau penghalang cita-cita. Pepatah mengatakan “Bayang-bayang setinggi badan” yang artinya mencapai cita-cita sesuai dengan kemampuan dirinya. Anjuran yang terakhir ini menyebabkan seseorang secara bertahap mencapai apa yang diidam-idamkan.
C. KEBAJIKAN
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh terdiri atas kiwa dan badan. Kedua unsur tersebut terpisah ketika mereka meninggal. Karena mrupakan pribadi, manusia memounyai pendapat sendiri, ia mencintai dirinya sendiri, perasaan sendiri, cita-cita sendiri dan sebagainya. Justru karena itu, karena mementingkan diri sendiri sehingga manusia tidak mengenal kebajikan.
Manusia merupakan makhluk sosial : manusia saling bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, manusia saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan dan sebaginya.
Untuk melihat apa itu kebijakan, kita hasru meliaht dari tiga segi, yaitu manusia sebagai makhluk pribadi, manusia sebagi nggota masyarakat, manusia sebagai makhluk Tuhan.
1. Sebagi makhluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan yang buruk. Baik dan buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah suatu bisikan didalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menetukan baik buruknya suatu perbuatan, tingkah laku dan tindakan. Jadi, suara hati dapat merupakan hakin bagi diri sendiri. Sebab itu, nilai suara hati lebih besar dan penting dalam hidup manusia.
2. Karena sebagai anggota masyarakat,maka seseorang juga terikat dengan suara masyarakat. Setiap masyarakat adalah kumpulan pribadi-pribadi, sehingga setiap suara masyarakat hakekatnya adalah kumpulan suara hati pribadi-pribadi dalam masyarakat itu. Sebagaimana suara hati setiap pribadi itu pasti menginkan yang baik, maka masyarakat yang terdiri atas pribadi-pribadi pasti suara hatinya juga menginginkan yang terbaik untuk kehidupan masyarakatnya.
3. Sebagai makhluk Allaah manusia pun harus mendengarkan suara hati Allaah, segala sesuatu yang diperintahkan oleh Allaah selalu memerintahkan kepada hal yang baik dan meninggalkan segala sesuatu yang buruk. Jadi untuk mengukur perbuatan baik dan buruk, kita juga harus memperhatikan apa yang telah diperintahkan oleh Allaah.
Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Allaah. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakain sopan agar tidak merangsang bagi yang melihat.
D. USAHA/PERJUANGAN
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha dan perjuangan. Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah merupakan kodrat manusia. Tanpa usaha ataupun perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya dari pada jasmaninya. Sebaliknya, pada buruh, petani lebih banyak menggunakan tenaga/jasmaninya dari pada otak/ilmu.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya, pemalas membuat manusia itu miskin, melarat, dan berarti menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri. Karena itu, tidak boleh bermalas-malas atau bersantai-santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat ada waktunya dan manusia  mengatur waktunya itu.
Dalam agama pun diperintahkan untuk bekerja keras. Sebagaimana hadist yang diucapkan oleh Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wassalam yang ditujukan untuk para pengikutnya :”Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selamanya. Dan beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan mati besok.” Allah berfirman dalam Quran surat Ar-Ra’du ayat 11 : “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, kecuali jika mereka menubah keadaan diri mereka sendiri”. Dari Hadist dan firman ini dapat dinyatakan bahwa manusia perlu kerja keras untuk memperbaiki nasibnya sendiri.
E. KEYAKINAN/KEPERCAYAAN
Keyakinan/Kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat, yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan.
A. Aliran Naturalisme
Aliran Naturalisme berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada Tuhan. Lalu mana yang bener? Yang benar adalah keyakinan. Jika kita yakin Tuhan ada, maka kita katakan Tuhan ada. Bagi yang tidak yakin Tuhan itu ada, dikatakan Tuhan tidak ada yang ada hanya natur.
Jika aliran Naturalisme ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari Tuhan. Jadi, pandangan hidup dilandasi oleh ajaran-ajaran Tuhan melalui agamanya. Sebaliknya, jika manusia tidak percaya dengan adanya Tuhan, natur adalah kekuatan tertinggi, maka keyakinan itu bermula dari kata natur. Pandangan hidupnya dilandasi oleh kekuatan natur.
B. Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal, manusia berpikir. Mana yang benar menurut akal itulah yang terbaik walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani.
Akal berasal dari bahasa Arab, artinya Kalbu, yang berpusat dihati, sehingga timbul istilah “hati nurani”, artinya daya rasa. Di Barat hati nurani ini menipis, justru yang menonjol adalah akal yaitu logika berpikir. Karena itu aliran ini banyak dianut di kalangan Barat. Di Timur, orang menggunakan hati nurani, yang baik menurut akal belum tentu baik menurut hati nurani.
Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal.
C. Aliran Gabungan
Dasar aliran ini adalah kekuatan ghaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menetukan benar tidaknya sesuatu.
Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul dua kemungkinan pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomor duakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak kolektif (mayarakat), pandangan hidup ini disebut sosialisme.


DAFTAR PUSTAKA :
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab8-manusia_dan_pandangan_hidup.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Hedonisme

Share: